Monday, September 7, 2009

Merintis Jalan Lailatul Qadar

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Bicara sahaja mengenai bulan ramadhan,dihati orang-orang mukmin pastinya berdetik keinginan untuk menemui malam lailatul qadar,malam yang lebih istimewa dari seribu bulan.


Kebesaran Lailatul Qadar adalah berdasarkan dua perkara.

Pertama, kerana pada malam itu diturunkan al-Quran.

Kedua, pada malam itu akan turun malaikat dalam suatu angkatan yang besar, penuh gilang gemilang untuk memberi taufik dan hidayah kepada orang berpuasa dengan ikhlas.

Sayid Qutub, penulis tafsir Fi Zilalil Quran melukiskan suasana Lailatul Qadar secara puitis.

"Namanya Malam Al-Qadar, yang kadang-kadang berarti taqdir (ketentuan) atau tadbir (ketetapan), juga berarti nilai atau posisi. Kedua-duanya sesuai dengan peristiwa alam yang agung itu. Peristiwa Alquran, wahyu, dan risalah, tempat tidak terdapat peristiwa-peristiwa di dunia ini, yang lebih besar, lebih benar, dan lebih berarti daripadanya. Malam yang lebih baik dari seribu bulan. Angka tidak berarti pembatasan, tetapi dimaksudkan adalah banyaknya nilai. Berapa ribuan bulan dan tahun telah berlalu tanpa meninggalkan pengaruh apa-apa, tanpa perubahan, seperti yang ditinggalkan oleh satu malam yang penuh berkah dan kebahagiaan Lailatul Qadar.

(Fi Zilalil Quran, Juz 6, hlm. 3944-3946).

Apabila dicermati,banyak perkara yang Allah sengaja sembunyikan dari pengetahuan hamba-Nya termasuklah rasulullah sendiri.Antaranya:
* Allah menyembunyikan Lailatul Qadar untuk menguji umatnya sejauh mana tahap amal ibadat mereka sepanjang Ramadhan;
* Allah menyembunyikan saat penerimaan doa (ijabah segala doa) pada Jumaat agar kita berdoa sepanjang hari itu;
* Allah menyembunyikan sembahyang Wusta dalam solat lima waktu supaya kita memelihara semua waktu solat fardu;
* Allah menyembunyikan isim adzam antara nama-nama-Nya agar kita menyebut semua nama-Nya (Asmaul Husna);
* Allah menyembunyikan makna maksiat yang sangat terkutuk supaya kita menghentikan melakukan apa juga bentuk maksiat;
* Allah menyembunyikan siapa yang menjadi wali antara mukmin supaya kita berbaik sangka terhadap semua orang mukmin;
* Allah menyembunyikan kedatangan hari kiamat supaya kita selalu bersiap sedia; dan
* Allah menyembunyikan ajal manusia supaya kita selalu dalam persiapan menemui-Nya;

Salah satu doa yang dianjurkan Rasulullah saw. dibaca pada Lailatul Qadar berdasarkan hadis riwayat Imam Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah, serta dikutip oleh Imam Nawawi dalam kitab Al-Azkar antara lain, "Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fa'fu 'anni. Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan suka memaafkan, maka maafkanlah aku